kembali ke depan

Putik didirikan oleh Bob D. Estanto bersama istrinya, Nina D. Estanto pada tgl. 7 April 2002 sebagai wujud dari keprihatinan atas lembaga pendidikan prasekolah yang saat itu ada di Jakarta. Sekembalinya mereka dari UK di tahun 2001, mereka berencana menyekolahkan putri mereka yang berumur 2 th. di salah satu taman bermain (playgroup) di Jakarta. Pada kenyataannya hampir seluruh taman bermain di Jakarta memasuki trend menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, mempelajari komputer bahkan ada yang menawarkan program pendidikan membaca dan berhitung. Pendidikan prasekolah di Jakarta saat itu pada umumnya hanya membujuk orang tua dengan simbol-simbol gengsi seperti simbol Bahasa Inggris, kemampuan baca-tulis-berhitung, komputer dsb. bahkan dengan simbol-simbol agama tertentu, jauh dari esensi pendidikan prasekolah itu sendiri. Kondisi ini sangat berbeda dengan preschool yang ada di UK dimana mereka menawarkan anak-anak usia prasekolah untuk tetap bermain tanpa harus belajar melampaui kemampuan usia mereka. Selama setahun mereka berkonsultasi dengan konsultan pendidikan profesional dari Inggris dan dalam negeri, untuk menyusun materi pelajaran, metode, nilai-nilai dsb. demi terselenggaranya sebuah Taman Bermain dan Taman Kanak-Kanak yang ideal. Dengan memanfaatkan ruang kosong di rumah mereka di Bambu Apus, lahirlah Putik, suatu pusat edukasi prasekolah yang memprioritaskan visi kebahagiaan anak dan misi menjadi sahabat keluarga untuk membantu orang tua mengembangkan kecerdasan majemuk anak secara optimal dengan seimbang dan benar serta menjadikan anak mereka memiliki moral budipekerti yang baik. Perjuangan Putik yang menentang arus ini semata-mata karena kecintaan Putik terhadap dunia pendidikan, anak-anak dan keluarganya.

Logo Putik didisain dengan huruf karakter sehingga mudah diingat oleh anak-anak
"Menguasai bahasa ibu sejak usia dini adalah awal dari kecerdasan bahasa anak untuk menguasai bahasa lainnya" sangat diyakini oleh Putik. Idealisme yang tinggi untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar serta mengedepankan moral budipekerti sangat bertentangan dengan trend setter ‘sekolah bilingual'serta sekolah yang berbasis agama tertentu yang menjamur di Jakarta . Oleh sebab itu, Putik berupaya untuk menjadi lebih dari sekolah biasa dengan pendekatan sebagai ‘Sahabat Keluarga’. Memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya penguasaan bahasa ibu yang baik dan benar, pengembangan moral budipekerti yang baik, pentingnya penanaman toleransi beragama sejak dini, serta mengoptimalkan perkembangan kecerdasan majemuk secara seimbang dan benar agar anak-anak mereka bahagia adalah upaya Putik untuk ‘mengembalikan’ pemahaman orang tua tentang pendidikan yang baik untuk anak mereka.
Kecintaan kami kepada dunia anak-anak diwujudkan dengan mencurahkan dedikasi kami kepada pendidikan mereka...maka lahirlah Putik. -Keluarga Estanto-
Putik menjadikan seluruh murid dan keluarganya adalah keluarga besar Putik, sehingga terciptalah rasa saling menyayangi
Ternyata idealisme Putik berbuah manis, walaupun hanya berawal dari ‘sekolah garasi’, di bulan April 2004 Putik membuka cabangnya yang pertama di Duren Sawit-Jakarta melalui sistem franchise. Putik berhasil meyakinkan investor melalui sistem franchise untuk bersama-sama mengembangkan visi dan misi Putik. Kemudian di bulan Mei 2005 berdirilah cabang Putik ke-2 di Jatibening-Bekasi dan di Cinere pada bulan Mei 2006. Di bulan Agustus 2005, Putik mendirikan sebuah integrated learning center untuk taman bermain dan taman kanak-kanak yang terletak di gedung Putik yang baru di Cipayung-Jaktim. Selain sebuah sekolah, gedung baru ini juga merupakan pusat penelitian dan pengembangan pendidikan prasekolah serta pusat pelatihan guru prasekolah. Gedung baru yang diberi nama ’Rumah Putik’ adalah gedung prasekolah pertama di Jakarta yang didisain secara profesional dengan gaya modern-minimalis yang tidak mencirikan sekolah konvensional. Rumah Putik didisain untuk menjadi rumah kedua yang nyaman untuk anak-anak.

Dalam bermain dan belajar anak-anak Putik terbagi dalam kelompok usia 1,2-2 th (Dede Kecil), 2-3 th. (Dede), 3-4 th. (Adik) serta 4-6 th. (TK A & TK B). Konsep dasar yang digunakan untuk program Putik adalah membuat anak untuk senang belajar. Oleh sebab itu Putik telah mengembangkan ’8 aspek perkembangan anak-anak’, yaitu sebuah metode yang dapat melahirkan beragam aktifitas yang dapat mengoptimalkan dan menyeimbangkan kecerdasan majemuk anak. Divisi litbang Putik juga telah berhasil mengembangkan metoda analisa anak berdasarkan pendekatan secara individu dengan mengkombinasikan analisa kuantitatif dan kualitatif.

Walaupun masih berusia muda, dengan idealismenya Putik telah berhasil menjadi sekolah ternama di wilayahnya. Putik dikenal sebagai sekolah berkualitas yang masih bisa terjangkau oleh keluarga-keluarga muda. Dengan semboyan ’Sahabat Keluarga’, Putik terus berupaya menjadi sahabat yang baik untuk membantu lebih dari 200 keluarga Putik menjadikan anak mereka bahagia. Perjuangan Putik belum selesai, karena masih banyak keluarga di Indonesia yang membutuhkan edukasi tentang pemahaman pendidikan anak dengan baik....dukung dan doa' kan kami....

Putik adalah ‘cikal/bakal bunga atau buah’ yang nantinya akan berguna bagi kehidupan, sehingga Putik ini harus dijaga dan disemai dengan baik